Minggu, 01 November 2009

Cerpen Kulit Hitamku


KULIT HITAMKU


Aku adalah anak manja yang mungkin sangat menyebalkan dalam keluarga dan lingkungan teman-teman ku. Itu sifatku yung ingin menunjukan bahwa aku ingin lebih diperhatikan oleh mereka.hehe.. tapi sifat manjaku ini tidak terlalu buruk juga kok, keluarga dan teman-temanku pun sudah terbiasa oleh mereka. Aku anak bungsu dari tiga bersaudara, kakak pertamaku perempuan, ia sudah menikah seminggu yang lalu dan tinggal bersama suaminya di daerah Lampung. Kakak ku yang kedua laki-laki, dia berumur 22 tahun, ia masih kuliah di tingkat S2, dan aku si caca imot berumur 15 tahun yang masih menempati tingkat bangku SMA kelas 1.
Heh item, mau kemana pagi-pagi gini?” seru kakak laki-lakiku yang menyebalkan itu. Huuh.. dia selalu memanggilku dengan kata hitam.
Mau kemana aja, ngapain tanya-tanya,”sahutku dengan wajah rada jutek.
Yee..gitu aja marah, masih pagi nii..hari libur aja semangat banget giliran sekolah, kesiangan terus.”adi mengingatkan kebiasaan burukku.
Ssssstt.. Ibu udah buatin susu nih untuk kalian, jangan berantem terus dong.”sahut Ibuku.
Abisnya nih bu, si Caca pagi-pagi mau pergi kalo giliran sekolah, bangun tidur aja males,”Adi mengerutu.
Ihh.. kenapa sih, sirik aja kalo ngeliat orang seneng!!”aku mulai marah.
emang kamu mau kemana, Ca?” Sahut Ibu.
Ini bu.. caca ada janji sama teman mau berenang,”aku sambil tersenyum.
Ya..udah nanti pulangnya jangan terlalu malam ya sayang,”Ibu sambil memberikan segelas susu yang sudah dibuatnya.
Setelah itu, aku berangkat. Aku dan teman-temanku janjian di rumahnya Puti.
Jam 8 lewat 15 menit aku dirumah Puti, sambil menunggu teman yang lainnya datang.
Huuhft... Gita, ngaret lagi!”seru Windi.
Duuh..temen-temen, maaf yaa udah nunggu kelamaan, ada sedikit problem tadi, hehehe...”kata Gita membela.
Alah.. gaya loe tuh,”seru Puti.
Ya udah.. kita berangkat sekarang ya'”seru Windi.
Kita mau kemana dulu nih, Win.” tanya Puti.
Kita jalan ke mall aja dulu cari-cari perlengkapan.”seru aku.
Ya..emang mall dekat dengan rumahnya Puti, kita mau berenang udah persiapan tapi tinggal barang-barang kayak sabun, sampo, makanan kecil dsb yang belum dan ingin membelinya di mall.
Oke deh klo gtu.”seru Windi.
Kami berempat pergi setelah berpamitan dengan orang tuanya Puti.
Sesampainya di mall, kami belanja kebutuhan kami masing-masing di tempat khusus perbelanjaan yang murah-murah dalam mall.
Aku membeli krim sanblok agar kulitku yang hitam ini tidak makin hitam, “Hhhuuh..nyebelin banget sih kulit hitam ini bikin aku jadi gak nyaman aja,”kata ku dalam hati kecilku.
Setelah membeli perlengkapan kami masing-masing, kami semua menuju tempat kolam renang yang sudah di tentukan dari kemarin. Setelah sesampainya kami di tempat kolam renang, banyak sekali para pengunjungnya. Yaa.. maklum lah namanya juga hari libur.
Kami berempat langsung masuk ke tempat kolam renang tersebut, lalu mengganti baju renang terlebih dahulu.
Ayo... semua, udah pada selesai kan.”seru Puti.
Setelah aku keluar dari kamar mandi,
Loh..kok loe pake yang tangan panjang sih, Ca?”seru Windi bertanya-tanya.
yaa.. paling Caca takut kulit itemnya makin hitam,hehehe..”Gita meledek.
Ihh.. sebel, biarin aja gw gak jadi renang ahh.”seru aku ngambek sama Gita.
Haduuh.. sifat manjaNya muncul lagi nih, ia..maaf..maaf.. deh.”kata Gita tersenyum.
Sebenernya sih aku malu banget, gara-gara kulit hitam ini.
Setelah selesai ganti baju, kami berempat langsung mencari tempat untuk santai, karena penuh jadi tempatnya udah pada di isi semua. Tapi masih ada tempat yang sudah di isi namun orangnya belum penuh. Ya lumayan buat menaruh tas-tas kami cuma tempatnya deket sama anak-anak laki.
Disini aja ca, masih ada tempat nih.”seru Puti.
Ia.. gak ada tempat lagi, mau gak mau kita harus disini.”seru Windi.
Eh..Silahkan mbak.”Seru salah satu laki-laki yang menempati meja itu.
Iya..makasih.”Windi membalasnya.
Setelah itu, teman-temanku memakai handbody agar badan kulit tidak rusak terkena sinar matahari. Aku pun juga memakainya, namun aku lebih sulit karena harus menggunakan sanblok juga. kami berempat langsung ke kolam renangnya untuk berenang.
Kami bercanda-canda, bersenang-senang di kolam renang. setelah lama kami berenang, Windi naik dan duduk di tempat dimana tadi kami menaruh tas-tas. Tempatnya lagi sepi karena anak-anak cowok yang menempati meja itu juga sedang berenang. Aku melihat dari kejauhan, laki-laki yang tadi mempersilahkan menghampiri Windi yang sedang duduk, lalu mereka terlihat sedang ngobrol-ngobrol dan tertawa, mereka sepertinya sudah akrab. Ya..teman-temanku memang cantik-cantik, mereka semua kulitnya putih dan mulus tidak seperti aku yang hitam jadi terlihat agak tidak mulus. Padahal aku sudah sering memakai produk pemutih kulit namun alhasil sia-sia, kulit ku tetap aja hitam. Hhuuhft...
Kemudian aku menghampiri Windi yang sedang asik berbincang-bincang sama pemuda itu.
Ndre.. ni temen aku namaNya caca,”seru Windi memperkenalkan aku sama pemuda itu.
Caca,”sahutku.
Andre, salam kenal ya.” Sapa pemuda itu sambil mengulurkan tangannya.
Oiya.. Ndre temen aku ini orangnya pinter, lucu, tapi manja, hehehe..”Seru Windi meledekku.
Hehehe.. kamu cantik Ca, cuma sayang kamu agak hitam coba putih tambah cantik deh,”Seru Andre pemuda yang kini menyebalkan untukku karena mengkritik kulitku.
Hhuuft... Nyebelin banget deh nih orang,”kataku dalam hati.
Setelah waktu berjalan, sekarang menunjukan jam 14.00 wib. Aku dan teman-teman harus segera pulang. Aku senang sekali hari ini jalan-jalan sama sahabat-sahabatku, meskipun kini kulit hitamku makin hitam gara-gara renang tapi gak apalah. Kami juga berfoto-foto dihandphone, tapi kayak biasa aku selalu paling gelap.
Sesampainya aku dirumah.
Ada kak Rio nih,”Seruku dalam hati.
Kak Rio ini teman kak Adi. Kak Rio orangnya sangat asik banget, aku senang klo ada kak Rio selain dia pinter dan baik, dia juga ganteng.
Sebenarnya sudah lama sih aku suka sama kak Rio tapi aku suka malu untuk bertemu dengan dia karena kulit hitamku ini.
Ehh..Caca, baru pulang dari mana?”Seru kak Rio padaku.
Ehmm.. aku tadi berenang sama temen-temen,”jawabku gugup.
Ohh.. berenang dimana?”tanya kak Rio sambil tersenyum.
Di Tirta Kembang, kak. Kak Rio lagi mau belajar bareng ya sama kak Adi?”Seruku pada kak Rio.
Iya.. nih, ya udah kamu ganti baju dulu Ca pasti kamu capek banget. Kamu istirahat dulu ya,”seru kak Rio dengan perhatian.
ya udah deh, aku masuk dulu ya kak,”seruku.
Rio pun tersenyum manis sama aku.
Aku jadi senang banget klo kak Rio perhatian sama aku, cuma aku suka malu klo mau menegur dia. Aku merasa tidak percaya diri dengan kulitku yang hitam, semua cowok pasti mengidamkan wanita yang mempunyai kulit putih dan cantik.
Jam menunjukan pukul 17.30 wib.
Kak Rio sudah pulang ya kak?”tanyaku pada kak Adi.
Iya, dia baru aja pulang, tadi dia nanyain kamu. Dia pengen ngobrol-ngobrol sama kamu tapi kamu lagi tidur, jadi dia cuma nitip salam aja ke kamu, tem.”kata kak Adi.
Kakak kenapa gak dibangunin aja, aku?”tanyaku dengan ngambek.
Idih.. nih anak kecil. Kakak gak bisa bangunin kamu, gak boleh sama Ibu.”seru kak Adi.
Aku juga tidak tau kenapa kak Rio jadi perhatian sama aku kayak gini ya, tadi waktu aku pulang dia care banget sama aku terus dia juga nitip salam buat aku. Aku jadi semangat banget nih, aku pengen besok beli krim pemutih tradisional merek terbaru katanya sih sangat manjur untuk mencerahkan kulit tapi harganya sangat mahal.
Malam hari jam 21.10 wib.
Belum tidur, ca?”tanya Ibu dan masuk ke kamarku.
Belum bu, Caca lagi pusing nih mikirin kulit caca yang makin hitam gara-gara berenang tadi.”sahutku.
Caca, walaupun kulit kamu hitam tapi kamu anak Ibu yang cantik, kamu kan hitam manis.”Ibu menghiburku.
Itukan kata Ibu tapi tetap aja Caca jadi gak PD karena teman-teman Caca pada putih. Setiap jalan bareng teman-teman Caca, setiap laki-laki tuh sukanya melihat dan godain teman-teman Caca aja, gak ada yang mau melihat Caca makanya Caca sampai sekarang belum punya pacar juga. Kenapa sih bu kulit Caca hitam kaya begini, padahal kak Vina dan kak Adi putih?”aku mengeluh sama Ibu.
Mungkin karena waktu Ibu mengandung kamu, Ibu suka minum kopi jadi kamu hitam deh seperti kopi,”jawab Ibu sambil tersenyum.
Ahh.. Ibu. Jahat banget sih, kenapa gak minum susu putih aja biar kulit Caca jadi seputih susu.”Seruku sambil cemberut.
Ibu bercanda sayang. Mungkin kamu keturunan eyang kamu mbah Kakung, beliau kan kulitnya hitam. Salah kamu sendiri kenapa ikutin kulitnya mbah Kakung bukannya mbah Obir. Klo kakak-kakak kamu Vina dan Adi nurunin kulitnya mbah Obir.”cerita Ibu.
Yah.. Ibu Caca juga gak tau kenapa Caca mengikuti keturunan mbah Kakung,”seruku dengan sedih.
Ya udah sekarang kamu tidur ya besok sekolah jangan sampai kesiangan.”sahut Ibu sambil meninggalkan kamarku.
Aku pun segera tidur.
Kukuruyukk... Sudah terdengar suara ayam ku lihat jam 05.30 aku segera mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.
Tumben udah rapi, biasanya baru bangun klo jam segini?”seru kak Adi.
Caca lagi buru-buru nih, Caca berangkat ya.”seruku sambil berpamitan pada Ibu dan Ayah.
Hati-hati Ca, pulang langsung ke rumah jangan main dulu.”Kata Ayah mengingatkan aku.
Iya.. Ayah.”jawabku sambil melambaikan tangan pada mereka.
Waktu sudah menunjukan jam 13.00, waktunya kelas selesai.
Mau jalan dulu gak nih?”tanya Windi pada aku, Gita dan Puti.
Gw gak bisa, harus langsung pulang, udah diingetin sama bokap gw.”jawabku.
Ya.. udah besok lagi aja, aku juga capek benget nih pengen langsung tidur siang dirumah.”sahut Puti.
Oke deh klo gtu sampai ketemu besok disekolah ya.”seru Windi.
Aku dan Gita pulang bareng karena rumah kami searah.
Git, temenin aku bentar ya.”seruku pada Gita.
Emang loe mau ngapain, Ca?”tanya Gita.
Gw mau beli krim pemutih tradisional merek terbaru yang kata orang-orang lebih manjur untuk memutihkan kulit. Gw pengen coba dulu mungkin aja kulit gw jadi putih.”jawabku dengan semangat.
Bang, yang ini harganya berapa?”seruku pada penjual toko.
Ohh.. Krim pemutih ini harganya 75.000 neng.”jawab si penjual toko itu.
Saya beli satu bang, nih uangnya.”seru ku sambil memberikan uangnya.
Pemakaian krim ini, min sehari 2 kali. Dilakukan sebelum mandi, caranya campurkan dengan air secukupnya lalu oleskan tipis-tipis secara merata di bagian tubuh yang diinginkan, tunggu paling lama 15 menit kemudian basahi dan bersihkan dengan sabun mandi. Semoga hasilnya seperti yang diharapkan ya neng.”penjelasan dari si penjual toko.
Makasih ya, Bang.”jawabku sambil tersenyum senang.
Kemudian aku dan Gita pulang menuju rumah kami masing-masing.
Dadah.. Caca.”seru Gita melambaikan tangannya setelah turun dari angkutan mobil yang kami naiki.
Dadah...”jawabku sambil tersenyum dan melambaikan tanganku pada Gita.
Sepulangnya aku dirumah, rasanya pengen cepet-cepet memakai krim yang baru aja aku beli tadi tapi masih jam 14.00, aku mandi jam 16.00. Akhirnya aku tiduran aja dulu sambil ngebayangin klo nanti kulit aku putih pasti banyak cowok yang suka sama aku dan salah satunya kak Rio. Jadi aku lebih percaya diri, hehehehe...
ngerjain PR udah selesai.
Hhuuhft.. Capek....”seruku setelah ngerjain PR dikamar sendirian.
Kulihat jam 15.40.
Ahh.. kelamaan, aku mau mandi sekarang aja deh.”seruku.
Aku mengikuti petunjuk yang diterangkan pada kemasan pemutih itu, sambil mengingat kata-kata si penjual toko untuk menggunakannya.
Aku melakukannya sesuai petunjuk dari pemutih dan penjual toko itu.
Memang sih sejauh ini belum ada perubahan karena pemakaian harus dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan hasil terbaik.
Seminggu kemudian, ketika aku pulang sekolah.
Ca, tadi Rio kerumah. Dia pengen ketemu sama kamu, tapi kamu belum pulang sekolah jadi dia kesininya cuma sebentar aja.”seru kak Adi.
Yah.. kakak, padahal aku pengen banget ketemu sama kak Rio,”jawabku sedih.
Ya salahmu sendiri klo pulang sekolah telat terus, main dulu sih. Kapan-kapan juga Rio dateng lagi kerumah.”sahut kak Adi.
Aku seneng banget, kak Rio jadi suka nanyain aku.
Setelah sebulan kemudian.
Kak Rio kerumah, seperti biasa kak Rio diajak kak Adi kerumah untuk belajar bareng. Saat itu, aku sedang libur sekolah karena ada rapat untuk kelulusan anak kelas 3.
Aku segera membuat minum untuk kak Rio dan membuatkan indomie untuknya. Setelah mie selesai dibuat dan minuman es manis hangat juga selesai dibuat, aku segera mengantarkannya ke kamar kak Adi untuk kak Rio. Aku ingin perhatian sama kak Rio. Sekarang aku juga sudah lebih percaya diri karena pemutih yang mahal itu gak si-sia aku beli, alhasil kulitku kini lebih putih. Akhirnya, cowok yang selama ini aku suka akan menjadi milikku juga, hati rasanya lega banget.
Tok..Tok..Tok..
Aku mengetuk pintu kamar kak Adi. Kemudian kak Adi membukakan pintunya, lalu aku segera masuk ke kamar kak Adi.
Ini aku buatin minum dan makan untuk kak Rio, biar belajarnya lebih konsentrasi ya.”Seru ku dengan menatap wajah kak Rio sambil senyum yang ku buat semanis mungkin.
Makasih banget ya, Ca. Jadi ngerepotin kamu nih.”sahut kak Rio sambil tersenyum pada ku.
Ahh.. enggak kok kak, sama sakali gak ngerepotin. Aku senang bisa ngebantu kak Rio, hehehehe.”aku mulai GR.
Aku tinggal dulu ya, kak. Slamat belajar.”seruku.
Ya udah cepetan sana, ganggu aja sih.”seru kak Adi.
Aku menunggu kak Rio dan kak Adi selesai belajar sambil nonton tv. Karena kemarin-kemarin kak Rio belum sempat ngobrol-ngobrol sama aku, mungkin kali ini waktunya.
Sejam.. dua jam.. aku menunggu mereka di ruang tengah.
Kok lama banget ya, acara tv udah gak ada yang rame lagi nih.”Seru ku sendirian di ruang tengah sambil nonton tv.
Aku udah bener-bener kelamaan menunggu mereka, mungkin mereka masih banyak tugas-tugas yang harus diselesaikan.
Huuhft, jadi ngantuk nih, tiduran bentar ahh, paling mereka juga masih lama.”seruku.
Aku tiduran dibangku ruang tengah dengan tv yang mesih menyala.
Huuaamm...”aku terbangun dari tidur.
Lampu ruang tengah mati dan tv pun mati. Ku lihat kamar kak Adi masih tertutup.
Apa mereka belum selesai ya?”tanya ku dalam hati sambil melihat jam yang sudah menunjukan jam 4 sore.
Aku keluar rumah dan kulihat kak Adi sedang menyapu halaman rumah.
Kak.. belajarnya udah selesai ya? Kak Rio mana kak?”tanya ku pada kak Adi.
Dia udah pulang dari tadi.”jawab kak Adi dengan singkat.
Hatiku mulai terasa sakit, karena waktuku untuk ngobrol-ngobrol sama kak Rio cuma khayalan semata dalam pikiranku. Kenapa sih selalu aja ada halangannya untuk berduaan sama kak Rio.
Kak.. Tadi kak Rio ngomong apaan tentang aku? Terus dia nitip salam kan buat aku?”tanya aku penasaran.
Dia cuma bilang, katanya sekarang kamu udah berubah gak manis kayak dulu. Dia suka sama kamu karena kulit hitam manis kamu, dia gak suka sama cewek putih. Rio gak nitip salam buat kamu tuh.”Jelas kak Adi padaku.
Aku langsung bersandar ke dinding dekat pintu rumah.
Ternyata selama ini gw udah salah menilai. Enggak semua cowok tertarik sama cewek yang kulitnya putih contohnya kak Rio.
Jadi, selama ini kak Rio udah suka sama aku sebelum kulit aku putih. Padahal aku ngejar-ngejar cinta kak Rio selama ini, sampai berbagai produk pemutih aku pakai.”aku berkata-kata dalam hati sambil termenung di depan pintu rumah melihat kak Adi yang sedangf menyapu halaman.
Makanya jadi orang tuh harus selalu bersyukur atas apa yang udah diberikan sama Tuhan. Udah besok siang kamu berjemur aja biar kulit kamu tuh item lagi, hahahahaha....”kak Adi tertawa senang.
Ihh... kak Adi jahat...”teriak aku sambil menutup pintu rumah dan segera ke kamar untuk menangis.


------------------- SELESAI -------------------



Tidak ada komentar:

Posting Komentar